Sejak pasca pelaksanaan Pemilihan Legislatif 9 April 2014, mata,
telinga, hati dan pikiran kita diselimuti oleh tarian dan senandung elit
politik partai. Para elit partai dan bakal calon presiden disibukkan
dengan komunikasi dan lobi-lobi untuk mencari pasangan koalisi baik di
parlemen maupun dalam kabinet nantinya. Berbagai tawaran nama koalisi
atau kerjasama pun ikut meramaikan proses menjelang pelaksanaan
PPemilihan Presiden/Wakil Presiden RI yang dijadwalkan pada 9 Juli 2014.
Nama-nama koalisi dan pasangan bakal Capres/Wapres yang coba
ditawarkan oleh para elit partai, politisi maupun pengamat semakin
membuat kita masyarakat awam bingung dengan jualan tersebut. Ada koalisi
"Indonesia Raya" yang ditawarkan oleh bapak reformasi Amien Rais,
koalisi "Gabah" (Garuda Ka'bah) oleh bapak Surya Darma Ali, kerjasama
PDIP-NasDem oleh bapak Joko Widodo dan Surya Darma Paloh, koalisi "Poros
Tengah" dan adapula koalisi "Bersama" yang ditawarkan oleh bapak
Effendi Gozhali bagi partai berbasis Islam. Nama koalisi tersebut
tentunya mempunyai makna dan tujuan tertentu bagi para anggota koalisi.
Pada
kesempatan ini juga, walaupun saya hanya orang awam atau bisa juga
dibilang pengamat picisan, mencoba menawarkan koalisi yang tentunyan
menurut saya mampu menyatukan, memenangkan dan menenangkan hati kita
semua, bisa juga meruntuhkan koalisi yang lain. Koalisi ini pula mampu
meredupkan ketegangan politik antara bakal Capres yang menurut survey
sangat kuat yatitu Jokowi dan Prabowo.
Orang mungkin terlalu
sibuk dengan berbagai analisa/analisis pasangan Capres/Wapres yang mampu
memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan dengan mempertimbangkan
kapasitas, kapabilitas dan elektabilitas, dengan mengabaikan sosok
pasangan yang mampu menyurutkan niat seorang Capres atau bahkan
mendamaikan pasangan Capres/Wapres.
Kemunculan tokoh Amien Rais
dalam upaya menyatukan partai berbasis Islam mungkin saja mampu menjawab
hal tersebut diatas, akan tetapi dalam pengamatan saya, bahwa ada satu
sosok kunci yang mampu melibas analisa/analisis semua pakar politik di
negeri ini. Sosok ini luput dari perhatian media maupun para pengamat,
walaupun keberadaannya saat ini dimungkinkan akan menjadi salah satu
anggota DPR RI Periode 2014-2019. Sosok tersebut adalah ibu Siti Hediati
Soeharto atau dikenal dengan Titiek Soeharto. Titiek Soeharto merupakan
Caleg Partai Golkar Dapil DI Jogyakarta nomor urut 1 yang saat ini
hampir dipastikan melangkah ke Senayan, baca disini. Munculnya salah satu trah Cendana ke jagat perpolitikan bangsa ini bisa menjadi salah satu kekuatan penyeimbang trah yang lain. Bukan tra lala tri lili ya.
1. KOPINASGOR (Koalisi PDIP-NasDem-Golkar)
Jokowi - Titiek Soeharto | sumber: my desain |
Koalisi ini dipastikan menyurutkan niat Prabowo untuk menyerang Jokowi, karena pasti beliau masih sayang dengan pasangan Jokowi ini. Koalisi ampuh. Kita pun pasti asyik saja menikmati kopi dan nasgor sambil tersenyum di bilik Pilpres nanti.
2. KOPIGORAKA (Koalisi PKPI-Golkar-Gerindra-PPP)
Titiek Soeharto - Prabowo | sumber: mydesain |
Nah, kalau koalisi ini terwujud, pasti damai luar dalam. Koalisi satu hati. Kita pun pasti asyik menikmati kopi goraka (jahe - bahasa Luwuk), pasti hangat.
Silahkan masing-masing menganalisa, mari kita wujudkan koalisi yang damai untuk Indonesia. Salam damai dan hangat!
Dapatkan Bonus Freechip Deposit Via OVOpay Indonesia!
ReplyDeleteProses Cepat, Praktis, Tidak Ada Jam Offline
Syarat & Ketentuan Bonus Berlaku Untuk Semua User ID Di Bolavita
Ayo Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .site
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
BBM: BOLAVITA
WA: +628122222995