A. PENDAHULUAN
Aktivitas di alam bebas yang sering dilakukan oleh penggiat alam bebas tidak selamanya sesuai perencanaan awal. Dalam situasi tertentu kadang kita dihadapkan dengan kondisi yang tidak beruntung, seperti tersesat dan logistik yang habis. Pada kondisi tersebut, dibutuhkan mental seorang petualang yang mampu memanfaatkan peluang agar terhindar dari kematian. Disinilah dituntut seorang petualang memiliki pengetahuan survival khususnya tentang tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan untuk tetap bertahan hidup di tengah rimba belantara.
Jika persediaan makanan habis maka untuk bertahan hidup survivor perlu
mencari bahan makanan dari alam. untuk mengetahui dan mengenal bahan
makanan baik tumbuhan maupun binatang yang dapat dimakan maka memerlukan
pengetahuan khusus yaitu botani praktis dan zoologi praktis.
A. BOTANI PRAKTIS
Tumbuh tumbuhan hutan dapat dimanfaatkan manusia dalam berbagai bentuk seperti bahan makanan, alat keperluan hidup, obat obatan dan lain lain. Bagian tumbuhan yang dapat dimakan yaitu buah, biji, daun muda/kuncup, bunga, batang, akar/umbi. Namun kita harus bisa membedakan tumbuhan mana yang bisa dimakan dengan tumbuhan yang tidak bisa dimakan karena beracun. Beberapa pedoman praktis mengenai tumbuhan beracun yaitu :
A. BOTANI PRAKTIS
Tumbuh tumbuhan hutan dapat dimanfaatkan manusia dalam berbagai bentuk seperti bahan makanan, alat keperluan hidup, obat obatan dan lain lain. Bagian tumbuhan yang dapat dimakan yaitu buah, biji, daun muda/kuncup, bunga, batang, akar/umbi. Namun kita harus bisa membedakan tumbuhan mana yang bisa dimakan dengan tumbuhan yang tidak bisa dimakan karena beracun. Beberapa pedoman praktis mengenai tumbuhan beracun yaitu :
- Warna, hindarkan tumbuhan berwarna mencolok
- Getah, batang dan buah tumbuhan yang memiliki getah berwarna putih tidak dapat dimakan
- Bulu, hindari tumbuhan yang pada permukaan kulit daun dan batangnya berbulu
- Rasa, hindari tumbuhan yang jika dirasa menimbulkan rasa pahit, gatal atau panas
- Tumbuhan beracun biasanya berdaun tidak beraturan.
Beberapa tumbuhan beracun :
- Kecubung wulung (Datura fastuosa) berbentuk semak
- Gadung (Discora hispida) umbinya beracun, batangnya berduri
- Ingas (Semecarpus heterophylla) mengandung racun perusak kulit (asam anakordalat)
- Pakis haji (Cycas rumphii) bijinya mengandung asam racun biru (asam hidroksinida)
Edibility Test
Edibility
test dilakukan bila kurang yakin bahwa jenis tumbuhan tersebut bisa
dimakan atau tidak. tahapan-tahapan yang harus dilakukan pada saat
edibility test yaitu :
1. Test kulit
Remas remas daun atau
potongan batang yang hendak di test, tempelkan atau usapkan pada kulit,
diamkan sejenak, jika bengkak, panas, gatal,atau terjadi iritasi jangan
dilanjutkan. Bila tidak terjadi apa apa lanjutkan pada tes berikut .
2. Test bibir dan lidah
Tempel/
usapkan pada bibir, tempel/usapkan pada tepi mulut, tempel/usapkan pada
tepi lidah, tempel/usapkan pada bagian bawah lidah, kunyah agak lama.
Tiap poin memerlukan waktu 10-15 detik untuk mengetahui reaksi tubuh
terhadap tumbuhan tersebut. Bila terjadi rasa gatal, panas, bengkak,
iritasi pada salah satu poin tersebut jangan dilanjutkan.
3. Telan
Telan
sebagian kecil dari tumbuhan yang telah lolos tes bibir dan lidah,
tunggu 3,5-4,5 jam dan selama waktu itu jangan makan atau minum. jika
telah melewati tes telan maka tumbuhan tersebut aman untuk dikonsumsi.
Bila terjadi masalah dengan perut, minum air yang banyak. Jika masih
berlanjut muntahkan dengan cara menyodok anak tekak. jangan lupa minum
norit atau makan arang dari perapian untuk menyerap racunya.
Beberapa tumbuhan yang dapat dimakan dan daerah penyebaranya yaitu,.
- Palmae (palem) : kelapa (Cocos nucifera), rotan (Calamus sp), aren (Nypa fruetinans), sagu (Metrexelon sago), pandan (Freycinettia javanica)
- Jenis umbi umbian yang melimpah pada ketinggian 0-700 mdpl : uwi (Discovera alata), ganyong (Canna edulis), Hui manis (Colocasia sp), suweg (Amorphalus sp)
- Terdapat sampai ketinggian 1500 mdpl : putri malu (Mimosa pudica) yang dimakan daunya, honje (Emilia sonchifolia) yang dimakan umbinya, daun tapak kuda/nyalindung, pakis (Alsophila sp), bambu bambuan (Bambusa sp), pisang hutan (Musa sp), begonia (Begonia sp), daun cakar ayam (Slaginella sp).
- Terdapat sampai ketinggian 2000 mdpl arbei hutan (Rubus sp), rumput-rumputan (Graminae), jamur.
Beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan obat ;
- pohon kecubung (Dastura sp) daunya untuk sesak napas
- pisang untuk menyedot bisa gigitan hewan beracun, menghentikan pendarahan kecil
- sirih hutan untuk beberapa macam penyakit
- teh untuk sakit perut
Beberapa tumbuhan di hutan yang dapat dimakan;
- Pucuk/batang muda: rebung bambu, ujung rotan, ujung palem;
- Daun: daun melinjo (ganemo), daun tokulo, ujung paku-pakuan, daun lonsom
- Buah: buah top, buah dongin, asam jawa, buah silo, strawberry hutan, buah seseret
B. ZOOLOGI PRAKTIS
Hewan-hewan dalam hutan dapat dimanfaatkan secara maksimal bagi survivor,
namun perlu diperhatikan beberapa hal penting yang berkaitan mulai dari
jenis hewan sampai cara memakanya. Berikut yang termasuk hewan hewan
yang berbahaya :
- Hewan berbahaya yang mematikan : predator (harimau, banteng, beruang,reptilia) yang menyerang dan mungkin memakan manusia (ular)
- Hewan berbahaya yang tidak mematikan, yang dikategorikan kelompok ini : lipan, kalajengking, lebah, semut api, rayap, lintah, pacet, caplak, tungau, nyamuk.
Sementara hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dalam keadaan terpaksa ;
- Jenis mamalia : babi hutan, segung, kera, kelinci, tupai,tikus,trenggiling dll
- Jenis reptil ; kadal, tokek, cicak,ular,kura-kura, biawak
- Berbagai jenis burung
- Larva dan lebah madu
- Insekta : belalang dan jangkrik
- Molusca : siput, keong
- Cacing
- Crustacea : udang, kepiting
- Amphibia : katak
- Ikan
Dalam menangkap hewan, seorang petualang/survivor harus memiliki keterampilan menangkap hewan baik secara langsung atu menggunkan alat bantu seperti pedang, tombak, panah dan membuat jerat. Selain itu harus pula memahami karakter/kebiasaan hidup hewan yang akan di buru/tangkap.
No comments:
Post a Comment