Wednesday, March 25, 2015

Catatan saya tentang almarhum Bapak Haris Dayanun



Pagi itu saya telah tiba di Kantor BKD Kab. Banggai untuk menemui Pimpinannya yang kala itu dipimpin oleh Almarhum. Sebelumnya saya belum pernah berdialog langsung dengan beliau walaupun sering bertemu dibeberapa kesempatan.
Saya pun disuruh menunggu oleh staf beliau karena beliau masih sedang menerima tamu diruangannya. Rasa khawatir berkecamuk dalam diri saya karena memikirkan apa yang harus saya ungkapkan ketika bertemu beliau nanti.
Akhir tak berapa lama beliau keluar dari ruangannya dengan beberapa tamu, seorang staf memberitahu beliau bahwa saya ingin bertemu dengannya. Beliau pun menemui saya dan saya pun menjabat tangannya, kami pun duduk saling berhadapan disalah satu meja staf beliau.
Beliau kemudian menanyakan apa keperluan saya. Saya pun menyampaikan bahwa saya ingin pindah kantor karena saya sudah lelah bolak balik Luwuk-Hunduhon selama kurang lebih 8 tahun. Beliau tersenyum kemudian tertawa dan kemudian berkata, ebeeh atina ubak, gunting pe'e baru oko pindah. Saya pun tersenyum dan berkata' siap pak!.
Beliau kemudian menanyakan kepada saya mau dipindah di kantor mana? Saya menjawab terserah bapak saja, tetapi saya suka di Kantor Bappeda atau Distamben. Saya kemudian menyampaikan pesan pak Bupati melalui seseorang kepada beliau, beliau pun tersenyum dan kemudian memanggil stafnya. Tolong urus akan dia punya ini, 3 hari dia datang ambe, tapi gunting pe'e atina ubak. Saya pun berkata siap pak, saya kemudian menjabat tangannya dan mengucapkan terima kasih kepada beliau. Setelah itu saya pamit dan mengikuti stafnya untuk mengurus berkas kepindahan saya.
Tiga hari kemudian, saya dihubungi beliau untuk datang ke kantor mengambil nota dinas, saya pun ke kantornya dan mengambil surat tersebut dari beliau. Beliau sempat memuji rambut saya yang sudah digunting rapih. Atina asik baru pagawe, rapih. Saya hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada beliau dan pamit pulang.
Begitulah pengalaman saya tentang almarhum Bapak Haris Dayanun. Selamat Jalan Bapak, semoga kebaikanmu diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa.

Selengkapnya